Tomohon Milikii 11 Anak Stunting, Wawali Sendy: Perlu Ada Perhatian Serius
Tomohon, MS
Kota Tomohon secara masif peduli terhadap masalah stunting atau gagal tumbuh. Kegiatan yang diprakarsai Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Pencegahan Penurunan Stunting yang berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Sekda Kota Tomohon, Selasa (9/12).
Rapat ini dihadiri oleh para Camat, tim khusus dari setiap SKPD terkait, serta perwakilan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Mareyke Manengkey, SPd, selaku Kepala Dinas.
Acara yang dibuka Wakil Walikota Tomohon, Sendy Rumajar SE, MIKom menyampaikan pentingnya penanganan stunting sebagai isu strategis yang memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak. Ia menegaskan bahwa stunting bukan hanya masalah kekurangan gizi, tetapi juga menyangkut aspek sosial, ekonomi, dan budaya yang saling terkait. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan program pencegahan stunting harus didukung oleh sosialisasi yang luas kepada masyarakat agar pemahaman tentang bahaya stunting dapat diterima dan dipraktikkan secara bersama.
"Pencegahan stunting harus dilakukan secara kolaboratif lintas sektor dan memperkuat sinergi antar perangkat daerah. Ia menekankan bahwa identifikasi faktor risiko seperti kemiskinan, sanitasi, pendidikan, dan pengetahuan ibu sangat penting dalam upaya ini. Ia juga mengingatkan bahwa faktor lingkungan dan geografis turut mempengaruhi kejadian stunting pada anak dan balita," ujarnya.
Selain itu, rapat ini juga membahas tantangan efisiensi anggaran yang semakin ketat dan perlunya inovasi dalam mengoptimalkan penggunaan dana yang ada. Melalui pertemuan ini, diharapkan akan muncul solusi konkrit dan terukur untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Tomohon.
Data terakhir hingga 1 Desember 2025 menunjukkan sebaran anak-anak stunting di lima kecamatan, yaitu Tomohon Utara 7 anak, Tomohon Tengah 1 anak, Tomohon Selatan 2 anak, Tomohon Barat 1 anak, dan Tomohon Timur nihil, sehingga total anak stunting di kota ini sebanyak 11 anak.
Dalam diskusi, peserta juga menyoroti pentingnya penguatan program intervensi sejak dini, termasuk penanganan risiko pada ibu hamil dan balita melalui posyandu dan program pemberian makanan tambahan (PMT) yang sudah berjalan optimal. Dinas PPKB diharapkan fokus pada data risiko anak dan ibu hamil agar intervensi yang dilakukan lebih tepat sasaran. "Sebenarnya karena program MBG ini sudah akan masuk kepada B3 yaitu ibu hamil ibu menyusui dan balita total ada 6626 di Kota Tomohon," ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan koordinasi dan sinergi antar semua pihak dalam percepatan penurunan angka stunting, demi mewujudkan generasi emas Indonesia 2045 dan memastikan masa depan anak-anak di Kota Tomohon tetap cerah dan sehat.
Rapat ini diikuti oleh seluruh peserta dari kalangan pejabat kecamatan dan SKPD terkait, Pembicara Boaz Wilar mengangkat tentang Penguatan kelembagaan TP3S yang ada di kecamatan dan kelurahan Sementara Murphy Kuhu juga mengangkat tentang perhatian pemerintah dan diharapkan mampu menghasilkan langkah-langkah strategis yang efektif untuk mengatasi tantangan stunting yang ada. (RommyKaunang)










































Komentar